Sabtu, 31 Oktober 2009

Tips berlatih Paduan Suara

Teknik Berlatih Paduan Suara : Tips dan Trik

Dalam dunia tarik suara kita mengenal jenis-jenis kelompok vokal seperti Duet, Trio, Kwartet, Ansambel, Paduan Suara dll. Paduan Suara sering kita saksikan pada acara-acara rutin gereja bahkan yang bersifat tahunan misalnya : Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi), Perayaan Paskah/Natal.
.
Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya dibentuk jika ada event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar dengan biaya yang relatif mahal. Padahal bila kita memahami trik/teknik latihan Paduan Suara sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa kita kerjakan sendiri. Yang penting kita bisa membuat program latihan yang baik, tentunya dengan sarana/tempat latihan yang representatif.

KLASIFIKASI PADUAN SUARA
.
Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu:
.
Level – 1 (Penguasaan Materi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur.
.
Tips :
- Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur.
- Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
- Tekankan anggota untuk menghafal syairnya.
.
Level – 2 (Interprestasi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut.
.
Tips :
- Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melody.
- Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan konsonan “r”, “s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya.
- Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu.
- Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik.
- Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri.

Level – 3 (Ekspresi)
.
Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi.
.
Tips :
- Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. – Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya : Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat sehingga mendukung ekspresi.
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi penampilan secara keseluruhan.
.
Pembagian Kelompok Suara
.
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bass. Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton dan Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Tips:
- Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan penyanyi Alto bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan anggota sopran, demikian juga kelompok yang lainnya.
- Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun demikian pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power penyanyi yang ada.

Program Latihan
.
Ada peribahasa “Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal” artinya mulailah segala sesuatu dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat program latihan harus bertahap dari yang mudah dahulu.
.
Tips :
- Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh : jangan mengajarkan materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus level-1, karena akan sia-sia akibat terpecahnya konsentrasi.
- Kelompok paduan suara ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah satu gerbong tersendat maka gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut melambat, menyesuaikan kecepatan gerbong yang tersendat tadi. Perbaiki gerbong (baca : kelompok suara) yang lemah dahulu, baru kelompok gerbong lainnya.
- Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter lagu yang akan dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato, perbanyak vokalisi stacato, jika lagu banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada panjang.
- Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena kemampuan membaca sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat menyanyikan notasi dengan benar tekankan untuk menghafal syair.

Dirigen
.
Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi. Namun karena keterbatasan personel di TNI AL yang bisa memimpin Paduan Suara, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan senioritas, atau dari sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak ada yang mau menjadi dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari.
.
Tips:
- Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja.
- Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok Paduan Suaranya.
- Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota memperhatikan Dirigen, karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara Dirigen dan anggota Paduan Suara.
.
Demikianlah secara singkat Tips berlatih Paduan Suara, semoga dapat bermanfaat.
.
“Keberhasilan adalah buah dari latihan, namun tanpa disiplin, latihan tidak menghasilkan apa-apa”.
.
Selamat berlatih . . ..©
.
Sumber Refferensi : Kapten Laut (KH) Albert AFR, S

Voice Of soul Choir

Paduan Suara

Paduan suara atau kor (dari bahasa Belanda, koor) merupakan istilah yang merujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan oleh ensembel tersebut. Umumnya suatu kelompok paduan suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara (bahasa Inggris: part, bahasa Jerman: Stimme).

Dalam pengertian ini, paduan suara juga mencakup kelompok vokal (vocal group), walaupun kadang kedua istilah ini saling dibedakan.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Struktur paduan suara

Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya paduan suara terdiri atas empat bagian suara (misalnya sopran, alto, tenor, dan bas), walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat dalam paduan suara. Selain empat suara, jumlah jenis suara yang paling lazim dalam paduan suara adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Bila menyanyi dengan satu suara, paduan suara tersebut diistilahkan menyanyi secara unisono.

Paduan suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa iringan alat musik. Bernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya disebut sebagai bernyanyi a cappella. Bila bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring paduan suara dapat terdiri atas alat musik apa saja, satu, beberapa, atau bahkan suatu orkestra penuh.

Untuk latihan paduan suara, alat pengiring yang digunakan biasanya adalah piano, termasuk bahkan jika pada penampilannya digunakan alat musik lain atau ditampilkan secara a cappella.

[sunting] Tata letak panggung

Terdapat banyak pandangan mengenai bagaimana masing-masing kelompok bagian suara dalam paduan suara ditempatkan di panggung pada suatu penampilan. Pada paduan suara simfonik, biasanya bagian-bagian suara diatur dari suara tertinggi ke suara terendah (misalnya sopran, alto, tenor, dan kemudian bas) dari kiri ke kanan, bersesuaian dengan penempatan bagian alat musik gesek umumnya. Pada penampilan a cappella atau dengan iringan piano, umumnya pria ditempatkan di belakang dan wanita di depan; penempatan kelompok bas di belakang kelompok sopran disukai oleh beberapa dirijen dengan alasan bahwa kedua bagian suara ini harus saling menyesuaikan nada.

Paduan suara yang lebih berpengalaman sering menyanyi dengan semua bagian suara bercampur dan tidak terkelompok-kelompok. Pendapat yang mendukung metode penempatan ini adalah bahwa metode ini memudahkan masing-masing penyanyi untuk mendengarkan dan menyesuaikan nada dengan bagian suara yang lain, walaupun hal ini menuntut kemandirian masing-masing penyanyi.

[sunting] Jenis-jenis paduan suara

Kelompok paduan suara dapat dikategorikan berdasarkan jenis suara yang terdapat di dalam paduan suara tersebut:

  • Paduan suara campuran (yaitu dengan suara wanita dan suara pria). Jenis ini mungkin merupakan yang paling lazim, biasanya terdiri atas suara sopran, alto, tenor, dan bas, sering disingkat sebagai SATB. Seringkali pula salah satu atau beberapa jenis suara tersebut dibagi lagi menjadi dua atau lebih, misalnya SSAATTBB (setiap jenis suara dibagi dua) dan SATBSATB (paduan suara tersebut dibagi menjadi dua yang masing-masing terdiri atas empat jenis suara). Kadang kala jenis suara bariton juga dipisahkan (misalnya SATBarB), seringkali dinyanyikan oleh penyanyi bersuara bas tinggi.
  • Paduan suara wanita, biasanya terdiri atas jenis suara sopran dan alto yang masing-masing dibagi dua, sering disingkat SSAA. Bentuk lain adalah tiga suara, yaitu sopran, mezzo-sopran, dan alto, kadang disingkat SMA.
  • Paduan suara pria, biasanya terdiri atas dua bagian tenor, bariton, dan bas, sering disingkat TTBB (atau ATBB jika kelompok suara tertinggi bernyanyi dengan teknik falsetto pada jangkauan nada alto, seperti lazimnya pada musik barbershop). Jenis lain paduan suara pria adalah paduan suara yang terdiri atas suara SATB seperti pada paduan suara campuran namun bagian sopran dinyanyikan oleh anak-anak laki-laki (sering disebut treble) dan bagian alto dinyanyikan oleh pria (dengan teknik falsetto, sering disebut kontratenor).
  • Paduan suara anak, biasanya terdiri atas dua suara SA atau tiga suara SSA, atau kadang lebih dari itu.

Pengkategorian lain untuk paduan suara adalah berdasarkan jumlah penyanyi di dalamnya, misalnya:

  • Ensembel vokal atau kelompok vokal (3-12 penyanyi)
  • Paduan suara kecil atau paduan suara kamar (12-28 penyanyi)
  • Paduan suara besar (lebih dari 28 penyanyi)

Paduan suara juga dapat dikategorikan menurut jenis atau genre karya yang dibawakannya, misalnya:

Wiener Sängerknaben,
paduan suara anak laki-laki dari Wina, Austria
  • Paduan suara simfonik
  • Paduan suara opera
  • Paduan suara lagu keagamaan (musica sacra)
  • Paduan suara lagu popular
  • Paduan suara jazz
  • Paduan suara lagu rakyat
  • Paduan suara pertunjukan (show choir), yang anggota-anggotanya menyanyi dan menari dalam penampilan yang seringkali menyerupai pertunjukan musical.

Selain itu, paduan suara dapat dikategorikan menurut lembaga tempat paduan suara tersebut berada, misalnya:

[sunting] Beberapa karya paduan suara

[sunting] Beberapa paduan suara terkenal

[sunting] Paduan suara profesional dan amatir

[sunting] Paduan suara mahasiswa atau perguruan tinggi

[sunting] Paduan suara anak dan remaja

[sunting] Paduan suara Gereja

[sunting] Pranala luar

Sing Exercise

Exercise 1

Start with a yawning feeling to relax the throat and let the layrnx drop (this is the bump in the neck that moves up and down when you swallow). Then let out a siren type of sound (”wooo” or “weee”) and feel it go up into the head cavities. Now let out a “wooo”, like your cheering for someone. Also try hooting like an owl. Pay attention to the feeling of resonance in your head. This is your head voice.

Exercise 2

Keep the feeling that you are just starting to yawn and say the word “dumb”. Place your fingers on your larynx and feel it descend as you do this. Sing a scale (dumb..dumb..dumb..dumb..etc.). As you ascend, let your voice cross over into the same resonance area you felt in the previous exercise. Keep your fingers on your larynx to make sure it doesn’t pull up. You should begin to feel the shift from chest voice into head, and back again. Don’t worry if your voice breaks or cracks at first. With practice, this will smooth out and disappear. You will always feel the shift in resonance, but ultimately the listener will never hear it.

Exercise 3

Now say the word “mum” in your normal speaking voice. As you sing a scale on this word, don’t let it get louder or strained as you go higher. Keep it very light if you must. Once again, allow it to cross over into your head resonance area. It will feel weak at first, especially if you are used to pulling your chest voice too high into your range.

Never go higher than is comfortable and always stop at the first sign of strain.

References From

Mark Silver, Nebraska

Fungsi Musik Menurut Anda?

Pada era Ini gak dapat dipungkiri bahwa hampir setiap bidang kehidupan, musik menunjukan perannya yang essensial baik besar maupun kecil, baik secara langsung ataupun tidak, dari iklan, teater, Religi, (scooring music ), sampai dibidang Olahraga, Pertanyaannya adalah, apakah sekarang ini masih ada bidang kehidupan yang nggak tersentuh oleh musik sama sekali?

Musik sebagai sebuah seni merupakan kebutuhan Fisik dan Batin Manusia yang universal dan menjadi bagian dalam kehidupan manusia. musik timbul atau tercipta karena ada suatu hal yang ingin disampaikan oleh para pemusik tentunya, ide-ide, gagasan, pengalaman hidup, perjuangan hidup, dan lainnya yang ingin disampaikan kepada orang lain.. maksud dan tujuan Pemusik untuk membuat musik pastinya berbeda-beda, namun pastinya ada hal yang ingin disampaikan melalui karya tersebut, perbedaan inilah yang akhirnya memunculkan perbedaan dalam corak atau gaya bermusik..

Pemusik menciptakan musik adalah untuk Mengungkapkan pengalaman, Saya pernah bertanya pada salah satu Musisi Indonesia Mas Baron (eks GIGI ) fungsi musik buat mas Baron sendiri untuk apa, Beliau mengatakan, musik itu ya gambaran diri kita seutuhnya, Pengalaman hidup kita sendiri, juga melihat dari pengalaman orang lain, Jadi sebuah karya tercipta bukan hanya sebatas pengalaman pribadi pemusik, tapi juga pengalaman orang lain disekitar kita, tinggal bagaimana seorang pemusik mengemasnya atau meng create liriknya dan mengkolaborasikan dengan instrumen musik dan nada2 yang harmonis menciptakan musik atau lagu yang indah , sehingga atmospher dari musik itu sendiri mampu menyentuh hati penikmat musik atau orang lain yang mendengarnya..

Lalu saya menanyakan Kembali apa bagian tersulit menciptakan Musik? Jawaban Mas Baron adalah. Menemukan dan mengungkapkan Ide2 yang Original yang benar2 baru dan bisa diterima para penikmat musik.. Setelah mendengar jawaban Beliau saya Menarik kesimpulan Bahwa, justru disitulah tantangannya Bagaimana menciptakan Sebuah karya musik yang benar2 berbeda bukan plagiat ‘karena karya plagiat menurut saya adalah “pengkebirian dan Pemerkosaan Terhadap sebuah Karya”. Pemusik yang bisa mengungkapan ide2 baru biasanya adalah pemusik yang kritis, ide bisa muncul dari keinginan untuk memunculkan hal baru..

Fungsi musik buat penikmat Musik

Suatu waktu Saya pernah Melihat Beberapa Konser Musik Di Indonesia, Baik workshoop Instrumen Maupun Grup Band, baik di salah Satu Media Televisi ataupun PENTAS SENI Sekolah, kampus dan sebagainya. Para penikmat musik atau penonton menunjukan kecenderungan untuk menggerakan Fisiknya ketika pertunjukan berlangsung, ada yg menggoyangkan kepala, sekedar mengetuk-ngetuk jari ada yang paling ekstreem salto menabrakan tubuihnya ke sesama penikmat musik, dan gak jarang bisa sampai terluka.. jadi Fungsi musik bagi penikmat musik dalam hal ini adalah untuk Mengungkapkan Ekspresi Fisik manusia.. karena mereka merasa menjadi bagian dari Musik itu sendiri, Tersedot kedalam suasana musik itu sendiri,.

Musik untuk penyaluran Emosi, Seseorang akan memilih musik tertentu berdasarkan susasana hati yang timbul, Teringat Pacar, Kehilangan seseorang, tentu jenis musik yang didengarkan akan berbeda tergantung emosi di Hati..

lalu musik sebagai hiburan, Bagi penikmat musik, musik didengar untuk mengisi kekosongan waktu, atau ketika seseorang bekerja atau mengerjakan tugas lain sambil mendengarkan musik.. jadi fungsi musik disini adalah sebagai hiburan semata. .

jadi buat Kamu sendiri fungsi Musik Itu Apa Sih?? sejauh apa musik menyentuh hidup kamu? pengalaman apa yang membuat musik menjadi pilihan untuk kamu Dengarkan? Seberapa besar fungsi musik buat hidup kamu? jenis musik apa yg benar2 membuat kamu nyaman? yuukk kita share….Sobat.

Rhoma Irama VS Penghargaan

Gelar profesor kehormatan (professor honoris causa) American University of Hawaii. Dianugerahkan kepada Rhoma Irama. Setuju Sobat?

Sebagai Pribadi Saya mengiyakan bahwasanya Rhoma Irama pantas dihargai sebagai seniman hebat. Beliau seorang yang konsisten dan fokus pada satu jenis musik yaitu Musik Pop melayu Indonesia, atau istilah Gaulnya Musik dangdut ( Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik, efek distorsi, delay, dan juga bentuk pemasarannya terpengaruh musik barat. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music. Penyebutan nama “dangdut” merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu)

Faktanya adalah beliau melakukan revolusi besar musik PoP melayu Indonesia atau istilah gaulnya musik dangdut. Revolusi dalam hal Pola musik, Harmoni, instrument musik, progressi akor, pola Birama, Pola Beat dan syairnya. Dangdut di tangan Rhoma, bukan dangdut seperti lagu melayu maupun lagu India. beliau bahkan memadukan dangdut dengan rock dan melahirkan ciri tersendiri. Kekayaan warna musik, melodi yang indah adalah ciri khas lagu Rhoma. Seperti yang saya katakana Dalam hal syair, Rhoma Irama juga hebat. Semua sendi kehidupan masyarakat Dia tuangkan dalam bentuk lagu, kebobrokan sosial, kritik sosial, budaya masyarakat Indonesia sehari-hari, beliau mengubah kesan lagu dangdut yang cuma bicara masalah penderitaan menjadi lebih segar seperti nasehat untuk orang muda, salah satu contoh lirik beliau yang mengkritisi perilaku masyarakat (Yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin, gali lubang tutup lubang), judi, hal-hal yang haram, Mirasantika, minuman keras dan narkotika dsb.
Lagu-lagu seperti Darah Muda, Begadang II, Haram,Kiamat dan masih banyak lagi adalah contoh dimana Rhoma adalah pencipta lirik dan konseptor musik yang hebat. Saya Menilai Bahwa Ketika Pemusik Lain memainkan Tema lagu berlatar Cinta dan Cinta, Rhoma Irama sudah Jauh mengeksplorasi kata2 dan lirik diluar itu,beliau juga menghilangkan kesan goyang dangdut adalah jorok. Rhoma mengangkat martabat musik dangdut ke tempat yang terhormat.

Jadi Saya Menilai Dalam hal-hal tertentu seperti kepeloporan,inovasi baru dalam karya musik, banyaknya lagu yang dihasilkan, banyaknya pecinta/penikmat musiknya atau penggemar fanatiknya, lamanya bertahan ditengah persaingan yang luar biasa Ketat, Rhoma Irama bisa disejajarkan para Legend lainnya dengan Koes Plus, Guruh, Chrisye. Titik Puspa dll. Rhoma Irama Adalah termasuk Musisi legend lainnya yang besar di tanah air. Menjadi besar di tanah Air, Menjadi Bagian Yang memiliki andil Besar Terhadap bangsa ini. Maka Selayaknya kita berjiwa Besar untuk Mengakui Bahwasanya Para Musisi ini adalah Aset Budaya Milik Bangsa Indonesia Yang wajib Kita Keraskan suaranya, Bukan Malah Menenggelamkannya, Kita Junjung Namanya, bukan Kita Lirihkan Suaranya,dan kita Banggakan Karyanya, Bukannya kita Tonjolkan Keburukannya, The Fact is, “Kalau Bangsa Mau Terlihat Besar, Hargai Bagian Terkecil dari Suatu karya Yang Kita Anggap tidak Penting”.

Bagaimana Menurut Sobat tentang ini? Karya seni seperti apa sih yang Sobat2 anggap paling Baik? Sejauh mana peran Sobat2 dalam mengapresiasi Sebuah karya dan mengkritisinya? Rhoma Irama/ siapakah Para Seniman Indonesia yang menurut Anda bisa dikategorikan sebagai Legend?

VibRato For Begginers


Vibrato is the most common note inflection in music. Even though vibrato is extremely common, student musicians often find that generating a consistent and steady vibrato is quite challenging. The following exercises will help you generate and gain control over your vibrato. strive to make vibrato a habit. The use of consistent quality vibrato will make you sound more musical, emotional, and mature.

STEP 1: What is vibrato?

Vibrato is a rapid pulsation of pitch that is used as an inflection on a note. There are many ways to play vibrato.
• Diaphragm or Throat Vibrato occurs when a musician
uses his or her air stream to produce controlled
pitch pulsations.
• Slide Vibrato occurs on trombone when a musician
uses small slide movements to produce controlled
pitch pulsations.
• Finger Vibrato occurs on valve instruments when
movement of the right hand above the valves creates
actual movement of the instrument producing
controlled pitch pulsations.
• Lip Vibrato occurs on many wind instruments when
tiny embouchure movements create controlled pitch
pulsations.

I teach, recommend, and use lip vibrato on saxophone. I recommend lip vibrato because over the years my students have found it easy to learn and control. Feel free to choice any type of vibrato that is suitable to your instrument.

STEP 2: Generating a lip vibrato

On saxophone, generating a quality vibrato can be as easy as speaking. I prefer to teach students using word phrases to help them remember key concepts.

1. Say ìDoo-woo-woo-woo-woo etc.î The ìDooî sound is the legato articulation that begins the note. Many wind players prefer to use a ìTî sound for articulations. If you prefer to use ìTî sounds for articulations, say ìToo-woo- woo-woo etc.î The ìwooî sound represents the physical motion that your embouchure will make to generate vibrato. The motion is small but rhythmically consistent. When you attempt to play vibrato, do not actually say ANTHING! Your vocal chords are not used. Simply use your lips to imitate the sound of ìDoo-woo-woo-woo-woo etc.î or ìToo- woo-woo-woo etc.î

2. Practice holding out long sustained notes and while pulsating the pitch. Donít worry about controlling the rhythmic pulsations yet, just get used to the feeling.

3. Experiment with using vibrato in different registers of the instrument. It can feel quite different in the low register versus the high register.

Step 3: Controlling Vibrato

It is essential to view vibrato in the context of rhythms. Play the following exercises on your instrument first using a legato articulation. Once youíre comfortable with the rhythms remove the legato articulation and sustain a single long note while pulsating vibrato in the rhythms given.

STEP 4: Which rhythmic feel do I use for vibrato?

There are some general guidelines to choosing the type of vibrato used in compositions.
• Jazz and Swing- tend to use a triplet or eighth note vibrato. Vibrato tends to sound slightly ìlooserî with less even pitch pulsations.
• Classical- Tend to use an eighth note or a sixteenth note vibrato. In these styles the vibrato tends to be more regulated with more even pitch pulsations.
Using vibrato is one of the many ways that musicians express emotion through their playing. The most important guideline to follow when using vibrato is to make sure that it sounds good! Feel free to take liberties with rhythmic feel and the velocity of vibrato if it reflects how you feel and sounds good.

Step 5: When Do I Play Vibrato?

When youíre first learning to use vibrato and make it habit, I suggest using it virtually all of the time. Here are the guidelines I give my students.
Use Vibrato when…
• The note is held 2 beats or longer
• The note occurs at the end of a phrase, is not short,
and is followed by a rest.
• Any other place where you feel it might be appropriate

STEP 6: How do I make Vibrato a Habit?

The greatest challenge that a student musicians faces when learning vibrato is remembering to use it. Often, student musicians are overwhelmingly focused on playing the correct notes and rhythms. The simple way to ensure that vibrato becomes a habit is to WRITE IT IN EVERYWHERE IT WILL BE PLAYED!

references from

Copyright ©2004 by JazzPath Publishing, Cambridge, MA 02238
International Copyright Secured Printed in U.S.A All Rights Reserved
www.jazzpath.com

microphone techniques

Few singers practice their microphone technique enough, which results in some fantastic voices being overlooked due to poor sound quality or bad technique when performing live.

How do you prevent this without the aid of a sound engineer or years of experience? Simple! – Practice makes perfect and if you have the facilities to set up a P.A. and tape recorder at home or use a rehearsal studio you have a distinct advantage!! Even if you don’t have this equipment, you can still experiment with amplified sound by using your home stereo or karaoke machine and a microphone. The quality may be extremely poor and muffled (depending on how good the system), but you should still be able to get a basic idea of mic positioning and distance with a little practice.

Obvious points to remember when using amplification of any kind:

Pointing the microphone towards a speaker when you are too close causes a high pitched noise called FEEDBACK.

Having the volume too high will cause FEEDBACK and DISTORTION.

Incorrect wiring & connections can cause electric shocks, equipment breakdowns, horrible humming or even pick up the radio!

The most common mistake is holding the microphone too close or too far from your mouth. This results in your singing sounding muffled and distorted, too distant or no vocal sound at all. With a little practice this is easy to rectify and should become a part of your rehearsal routine.

Set your volume controls so that the backing track is lower than your singing.

To avoid distortion, ensure the mic is held no closer than 2 to 3 inches from your mouth during normal singing. You will have to experiment a little as the distance is dependant on the individuals natural power and ability to project.

Gradually move the microphone away as you continue to sing and listen to the effect – at what point does the vocal sound start to fade? – That is your furthest point to remember. The optimum distance for clarity is between the shortest and furthest points.

There are times when you will be using more volume, hitting higher or lower notes or almost whispering. Practice using different distances and positions to see how using the mic creates different effects.

Avoid moving the microphone closer to your mouth when aiming for high or more powerful notes and practise using the microphone to enhance or lessen certain effects until it becomes second nature.

Hiding Faults
Microphones can be used effectively to hide as well as enhance a singers faults. One of the most common techniques used to hide a lack of sustained breath control is to hold the microphone away from you when starting a sustained note and bringing it closer to the mouth as the note diminishes. To the audience the note appears to maintain it’s volume, although it is important to keep on pitch and not attempt to hold the note for longer than is comfortable!

The distance and placement of the microphone also affects the sound and tone of the voice as heard by the listener. Some microphones are designed to pick up sound from any direction, (known as omni-directional) others are designed to pick up sound from a limited area. There are several different microphone types, referred to as dynamic, cardoid, supercardoid, condenser…. to learn about these in more depth read the DAT-Heads FAQ and articles listed further down the page.

Vocal Effects
Using a microphone allows the singer to employ various vocal effects to enhance a recording or performance including: Adjusting airflow through the nose, opening the throat to provide more resonance, glottal attack, soft-palate edge (with vibration of the uvula), good enunciation and diaphragmatic pulsation (like a pant).

Avoiding Pop’s & Hisses
Certain consonants create sounds that when electrically amplified become abrasive or detract from the intended effect. B’s & P’s can sound over-exaggerated causing a ‘pop’, whilst the natural sibilance of C, S & Z can produce a hissing sound. These are problems that can be avoided by using a combination of correct diction and mic technique.

When using a microphone for the first time, the natural instinct is to place it in right in front of your mouth, but with todays technology, most microphones are extremely sensitive and capable of picking up sound from any direction, moving the microphone further from your mouth, angling it to one side or lowering the mic and angling it more towards the ceiling will lessen the sensitivity by just enough to prevent the pops and hisses, the adjustment can be quite fine depending on the EQ & gain settings plus equipment type and quality.

Common Problems with Microphones
Despite improvements in technology, Radio microphones can be the cause of many a singers nightmares with mini cab or police transmissions blasting out over the speakers, cut outs and dodgy batteries causing distortion. Small microphones attached to clothing can easily work loose causing loss of sound and even hand held radio mic’s left on while backstage can pick up discussions or noises that you would rather remain private! Even the humble lead mic if left on in a stand will pick up footsteps or other loud vibrations from the stage and floor. If using a radio mic, always use check the batteries before use, keep a couple of spare batteries handy, make sure arials or leads are not twisted or bunched up and have a lead mic available in your kit bag for emergancies. Switch off all microphones during breaks or when not in use.

Which Mic?
Everyone has their own personal preferance, but omni-directional microphones are pretty common for live work and although they lack the sensitivity of some other microphones, they have the advantage of being robust and capable of picking up sound from any direction. There are lead and wireless versions, both of which can be hand-held or placed in a stand. Head-set mic’s are useful for dancers or singers who want to have complete freedom of movement but are ‘fixed’ in front of or to one side of the mouth, this means that the singer is unable to manipulate the microphone.

Before purchasing a microphone it is worth trying out several types. A mic that makes one singer sound great can make another sound bassy or tinny and although this may be due in part to the EQ settings or effects used, it can also be due to the microphone response. Most recording studios carry several microphones to cater to all types of vocalist and singer/songwriters may find that purchasing a microphone for ‘live’ performance and one for ‘recording’ solves a few clarity problems.

Find Here Your Favorite Microphone

references from
http://www.vocalist.org.uk/microphone_techniques.html

Sing with confidence

Feel too nervous to get up and have a go? – you are not alone – many professional singers suffer with nerves before they sing live!!! Want to sing with confidence? Try the following tips!!

1. The most difficult part is getting up to sing in front of an audience for the first time – once you have achieved this it will become easier each time you perform!!

2. Karaoke and jam nights are great for gaining confidence! No-one cares if you forget the words or mess up the songs so you can relax, have fun and get used to singing in front of an audience.

3. Ask a friend or group of friends to get up and sing with you – pick a song that you can have a laugh with!

4. Don’t worry about making a fool of yourself or how you sound – just have a go!

5. Choose a song you know really well – avoid tunes that are difficult to sing until you are more confident about your voice and performing in front of an audience.

6. Take a deep breath, exhale, look ahead and smile as you take the stage – even if you feel terrified this will help you look confident.

7. As soon as you get on stage relax your shoulders and clear your mind of everything except the song you are going to sing.

8. If you are really nervous, concentrate on at a point just above the audiences head or if singing karaoke concentrate on the television screen and your singing rather than looking at the audience!

9. If you know the song really well but are still nervous of performing in front of a crowd, then focus on an object slightly above the audience instead of their faces.

10. Find yourself shaking when you are singing? Then move around a bit – swing your hips and bop around – it’ll help you to forget your nerves and make you look confident.

11. Got a really awful voice & know it – but still want to have a go? Pick a song that everyone can join in with, a track that is funny or make up funny words, pull faces or use props – you’ll sound great & the audience will laugh with you – not at you!!

references From

Article © Vocalist.org.uk

Build Charisma

What is Charisma?
The dictionary describes Charisma as ‘A rare personal quality attributed to leaders who arouse fervent popular devotion and enthusiasm’. ‘Personal magnetism or charm’. ‘A personal attractiveness that enables you to influence others’.

Charisma, Allure, Stage Presence, Charm, Positive Energy or X Factor is an indefinable ’something’ that identifies a unique or captivating performer. You may not know what it is but you can tell whether a singer has it when you see it!

Do I Have Charisma?
Everyone has charisma to varying degrees, some people need to nurture and develop their talents and abilities whilst others are unable to tap into their potential unless the circumstances are right for their character. For instance, an individual who is normally considered quiet may ‘come alive’ on stage to produce an exquisite or exciting performance whereas another may sparkle in an office environment.

Can I Develop Charisma?
There are certain qualities and skills that can be learnt or nurtured but charisma is more than just a set of techniques and requires personal magnetism or natural expressiveness from within the performer.

First impressions count, how you look and carry yourself both onstage and off may be the first thing that the audience sees.

Articulation and communication skills are important – if you cannot be understood then the audience will not relate to your music. Eye contact with members of the audience is essential – but trying to maintain this throughout a complete performance is unrealistic – especially when the artists are using a stage as looking down causes the head to drop and constricts the throat! (Tip: Look slightly above their heads and occasionally glance at individuals). Talk to the audience, introduce songs, allow your personality to come through even when using a script. Include movement, gestures and facial expressions to draw the audiences attention to your performance.

Observing & listening to others – let the audience feel how important they are to you. Take time to talk and listen to those who come to see your act off-stage as well as on-stage!

Persuasiveness, understanding plus the ability to adapt and motivate others are skills that every good band leader, musician and singer should aim to aquire if they wish to work with others successfully.

Losing yourself in the moment allows the audience a glimpse of the person within. Letting people see that you are enjoying yourself creates warmth and honesty in the performance.

These skills are present in most people to varying degrees, it is not enough to learn them by rote, the individual should find time to search within themselves and work on developing positive qualities as part of their natural growth as an artist.

The performer can never have too much ‘practice’ – that doesn’t just mean doing the same things repeatedly, but also to explore, experiment and integrate new methods with natural abilities and techniques.

refferences

http://www.vocalist.org.uk/charisma.html

Things Singers Should Avoid

Going to go into the normal nag about smoking although you should try to avoid anything that is likely to dry out your voice before a performance, so here are a few tips on what to avoid before & during your show:-

1. Orange or Citrus Juice and caffeinated drinks – can affect your throats lubrication.

2. Milk & other dairy products – furs up the throat, avoid drinking Milk, Cream, Tea and Coffee prior to singing.

3. Dry Ice Machines – The chemicals used dry up the throat. If the effect is an essential part of the show use a Fog Machine with cooler (water & glycerine based) or Haze Machine (chemical based but non-toxic). Both can still affect the voice if inhaled, make sure you have plenty of water to lubricate the throat.

4. Eating heavy meals prior to a gig – the food doesn’t have time to digest and sits heavily in your stomach. This makes it harder to control breathing, vocal reach and projection.

5. Smoke filled environments – pretty impossible to do if your playing pubs n clubs but do what you can by taking a wander outside for fresh air during the breaks.

6. Asprin – can contribute to tinnitus and vocal chord hemorrhage

7. Excessive loud talking and yelling – can lead to vocal strain

8. Coughing and clearing your throat – swallow or sip water instead.

9. Alcohol – although a small drink may help to relax you, alcohol may numb the chords and too much will cause lack of control (vocally & otherwise!!)

10. Sing out of your range – save the top notes for when you can sing them correctly and don’t over-reach or you could end up damaging your voice!

Pace yourself at a gig – move vocally demanding songs to the middle or end of each set to allow your voice to warm up beforehand (a vocal warm up before the gig is also advisable) and then rest your voice during the breaks.

Treat allergies and infections promptly and rest your voice when ill. Drink plenty of water during the day to keep your body hydrated and voice lubricated, 8 – 9 pints is recommended. (Beer doesn’t count!). Keep a bottle of water at the side of the stage!

references from

http://www.vocalist.org.uk/things_singers_should_avoid.html

Breath control for singers

Breathing is the single most important element in singing. In order to control your voice you have to put out exactly the amount of breath you need for the sound you want. That breath needs to be as focused as a laser beam. How you exhale controls the quality of the sound, the volume, the pitch and the tone. How you inhale governs how you exhale.

Most people, as they walk around in their daily lives, inhale into their upper lungs i.e., their shoulders go up as does their chest. When the air is in your upper lungs, you don’t have the kind of detailed control you need. A singer (or a swimmer or runner–anyone who has to control their air) should fill their lower lungs. This means that instead of a breath that is vertical, with your body expanding upwards, the breath should be horizontal, expanding outwards.

Put one hand on your abdomen and the other hand on your back, both at about waist level. Inhale by filling your lower lungs with air so that your stomach sticks out. Your hands should move apart, the air filling the space between them. As you exhale let your stomach go back in gently. Think of your stomach as a balloon that inflates and deflates. Your chest shouldn’t move, not even an eighth of an inch. As you get better at this, your back will also move out when you inhale. Try putting your thumbs one on each side of your spine, at about waist level. Relax your shoulders. Now inhale into your thumbs.

Once you put the air in the right place, you must learn to control it with your diaphragm. The diaphragm is a muscle that sits below your lungs and causes them to fill and empty. If you exhale out all of your air down to the absolutely last drop, you will feel your diaphragm under your rib cage as it pushes up against your lungs. On the outside of your ribs you will feel your abdominal wall pushing in; inside your ribs your diaphragm pushes up. Not only does your diaphragm need to be strong enough to push hard when you want lots of power, but it needs to have even more control and strength when you want to sing a fast and accurate lick, or a big jump in pitch, or very, very quietly. Building the strength and control of your diaphragm begins with proper breathing.

To strengthen the diaphragm, again put one hand on your abdomen and the other hand on your back. Inhale into your abdomen and exhale forcibly so that your stomach muscles push in and the air comes out rapidly. Repeat this–inhale, abdomen out, exhale forcibly, abdomen in–thirty times picking up the tempo as you get comfortable with it. Breathe through your mouth. As you go faster you may find that you’ve fallen back into the old habit of breathing vertically again. In that case, stop and start over by breathing slowly and gently into your lower lungs until you have the feeling again.

Initially you may feel that you can’t get enough air, but that is because your lung capacity is small from disuse. All infants breath into their lower lungs, but as we age and our stress levels increase, our breathing tends to move upwards. With practice you will find that your lower lungs stretch out and that your ribs in the back will loosen up and make room for the larger inhalation.

Be patient with yourself. After breathing vertically thousands of times a day all the years of your life, a new way to breathe takes lots of concentration. Remember that your voice is an instrument like any other. It takes time to learn to play it–time and patience and practice.

Copyright 1990 by Lis Lewis, used with permission. The Lis Lewis Singers’ Workshop, has clients at RCA, CBS, and Warner Bros. and many more.

UNSUR TEKNIK VOKAL




Unsur-unsur Teknik Vokal

Dalam Seni Musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vocal dan Instrument.
Vocal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia.
Instrument adalah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.

TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.

UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :

  1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
  2. Pernafasan, adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
    Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
    - Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
    - Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
    - Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
  3. Phrasering, adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
  4. Sikap Badan, adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
  5. Resonansi, adalah usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
  6. Vibrato, adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
  7. Improvisasi, adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
  8. Intonasi, adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
    Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
    a. Pendengaran yang baik
    b. Kontrol pernafasan
    c. Rasa musical.

Nada, adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.
Sifat nada ada 4 yaitu :
a. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
b. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
c. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
d. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.

AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.

CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.

DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.

STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.

SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :

Suara Wanita Dewasa ;
a. Sopran (suara tinggi wanita)
b. Messo Sopran (suara sedang wanita)
c. Alto (suara rendah wanita)

Suara Pria Dewasa :
a. Tenor (suara tinggi pria)
b. Bariton (suara sedang pria)
c. Bas (suara rendah pria)

Suara Anak-anak :
a. Tinggi
b. Rendah.

TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.

Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan ½ (setengah).

Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
- Bersifat riang gembira
- Bersemangat
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
- Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor :
Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.

Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
- Kurang bersemangat.
- Bersifat sedih
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
- Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.

TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B

TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.
Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.

APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya seni.

BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu.
Contoh birama : 2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8

PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.

JENIS-JENIS PADUAN SUARA :

  1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
  2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
  3. Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
  4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
  5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
  6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.

DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.

Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
a. memiliki sifat kepemimpinan
b. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
c. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
d. simpatik
f. menguasai cara latihan yang efektif
g. memiliki daya imajinasi yang baik
h. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.

TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :

1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut

PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :

- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut

TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
A.TANDA TEMPO CEPAT
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang

B. TANDA TEMPO SEDANG
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat

C. TANDA TEMPO LAMBAT
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.

PERMATA / CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera.

Saung Musisi 81



"Saung Musisi 81 sebuah gubuk sederhana, tempatku memuntahkan kata demi kata, serta Meneriakkan lantunan syair-syair lagu disertai Kopi Pagi".



Selamat Datang didalam Paguyuban SAUNG MUSISI 81 yang merupakan Blogs Pendidikan SMAN 81 Jakarta di Prakarsai OlehRestu "Dejure" S,Pd. diharapkan fitur yang ada dapat ikut memberi kontribusi dalam Pengembangan Pembelajaran Seni dan Budaya maupun elemen2 kebudayaan Lainnya, Memberi Warna dan Aksentuasi pada Pengembangan Seni dan Budaya Indonesia maupun Literatur Budaya Dunia.


"Berkesenianlah selama Air Seni masih dikandung Badan".



Musical Instrumen

Musical Instrumen
circle Guitar